Selasa, 01 Oktober 2013

Artikel Dengan Ragam Bahasa Ilmiah, Semi Ilmiah & Non Ilmiah

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi ilmiah. Berikut ini penjelasannya.

I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
· Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
· Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
· Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
· Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
· Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
· Memperoleh kepuasan intelektual;
· Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
· Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

contoh artikel ilmiah:

Penelitian yang dilakukan di California, AS, menemukan kasus-kasus infeksi yang disebabkan oleh perilaku yang terlalu akrab dengan hewan peliharaan. Meski kasus tersebut tidak berlaku umum, namun aktivitas seperti tidur bersama, mencium atau dijilat hewan kesayangan bisa membuat manusia jatuh sakit.


Dari 1415 patogen yang bisa memengaruhi manusia, 61% di antaranya ditransfer dari hewan ke manusia. Inilah yang membuka kemungkinan infeksi penyakit yang ditularkan hewan ke manusia. Selain melalui kontak langsung dengan hewan, penularan bisa terjadi melalui udara dan makanan.

Bruno Chomel, profesor di School of Veterinary Medicine at the University of California, Davis, melakukan penelitian tersebut karena di banyak negara, hewan peliharaan sering membantu pengasuhan anak. "Bahkan penggunaannya cenderung melampaui batas," kata Bruno.

Ia pun merujuk pada survei yang dilakukan di Amerika Serikiat, Inggris, Perancis, dan Belanda yang menunjukkan 14-45% anjing tidur bersama di atas tempat tidur pemiliknya. Sementara 45-62% kucing peliharaan juga melakukan aktivitas yang sama. Sementara itu, menurut studi yang dilakukan American Kennel Club, wanita lebih sering mengajak hewan peliharannya ke tempat tidur dibandingkan pria (prosentase masing-masing berturut-turut 25% dan 16%).

"Menurut saya, keberadaan hewan peliharaan di lingkungan tempat tinggal memang baik. Namun mereka tidak seharusnya ada di tempat tidur," ujar Bruno.

Kuman yang ditransfer dari hewan ke manusia kerap menjadi penyebab menyebarnya wabah dengan infeksi MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus). MRSA adalah infeksi bakteri yang berasal dari hewan bertaring tajam dan berbagai jenis cacing parasit dari hewan peliharaan yang penuh kutu. Bakteri ini pada umumnya tahan terhadap antibiotik.

Pada tahun 2008, sebuah studi menemukan bahwa orang yang terjangkit wabah yang berhubungan dengan penyakit pes lebih sering tidur bersama anjingnya di tempat tidur. Anjing adalah pembawa penyakit yang patut dikhawatirkan. Soalnya, dibandingkan kucing, anjing lebih jarang sakit dan gejala sakitnya pun lebih sulit dikenali.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian, Profesor Bruno menyarankan untuk menghindari tidur bersama hewan peliharaan. Kontak langsung, seperti ciuman juga sebaiknya dikurangi. Bagian tubuh mana pun yang dijilat oleh hewan peliharaan Anda, khususnya di tempat luka terbuka, harus segera dicuci dengan menggunakan air dan sabun. Hewan peliharaan harus diperiksakan ke dokter hewan secara teratur untuk  memastikan hewan bebas kutu dan tidak cacingan.


II. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
· Fakta yang disimpulkan subyektif,
· Gaya bahasa konotatif dan populer,
· Tidak memuat hipotesis,
· Penyajian dibarengi dengan sejarah,
· Bersifat imajinatif,
· Situasi didramatisir,
· Bersifat persuasif.
· Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
· Dongeng
· Cerpen
· Novel
· Drama
· Roman.

contoh bahasa non ilmiah:

"PELET TU IN WAN"


Lebaran sebentar lagi. Tapi Andre belum juga punya cewek. Aduh, padahal udah tiga kali Lebaran. Hampir semua resep udah Andre coba tapi hasilnya…..tetep gak punya cewek. Sampe Didot datang memberikan strategi buat gaet cewek.

Dikasihnya Andre Pengasih 2 in 1 alias Pelet. Wah, aromanya menyengat hidung. Melebihi minyak wangi murahan. Tapi daripada Lebaran manyun mendingan usaha dulu deh. Kebetulan banget Andre sedang mengincar Tiara. Siapa tau dia yang nyantol. Ih, malangnya nasib Andre. Akhirnya Andre terima juga Pengasih-nya Didot yang pake 2 in 1 segala.

“Koq pake 2 in 1 segala Dot, maksudnya apa?” tanya Andre

“Maksudnya elu bisa dapetin cewek 2 orang dalam 1 langkah. Hehehe…, hebat kan Pelet gue?”

“Wah, hebat banget Dot, jadi gue bisa dapetin 2 cewek sekaligus dalam satu langkah?”

“Iya, Ndre, dan elu gak bakal jomblo lagi seumur hidup elu…hahaha…”

“Brengsek lu Dot! Masak musti seumur hidup gue gak punya cewek. Lebay!”

Dan malam itu. Andre sengaja gak tidur meskipun matanya dah mau copot dan berair tetep ditahannya. Demi cewek idamannya, Tiara. Dan waktu yang dinantinya segera tiba. Tepat jam nol nol Andre mulai beraksi. Harus berhasil usaha yang satu ini. Malu dong ma Nino anak kemarin sore dah punya pacar. Wah, mau ditaruh dimana muka Andre….(tuh di pojok lemari aja, Ndre !hehehe…).

Langsung Andre praktekin apa-apa saja yang diajarkan oleh Didot. Suruh ini-itu dilakuinnya sampe-sampe Andre disuruh telanjang bulat alias bugil!. Tapi tetap dilakukannya juga. Suasana kamar gelap gulita. Tengok sana tengok sini….gak ada orang. Oke saja dimulailah Andre semedi sambil komat-kamit baca mantera. Wah, aroma rokok kemenyan menyebar keseluruh ruang kamarnya. Semedi sudah berjalan 15 menit sementara rokok kemenyan habis 3 batang tapi badan Andre sudah menggigil. “Hiiiy dinginnya” bisik hati Andre. Baru kali ini Andre gak pake selembar benangpun. (Wah, kalo ketauan FPI bisa dipancung tuh Andre, terbukti pornografi dan porno aksi).

Tapi di tengah semedinya ada saja gangguan. Andre kepingin pipis. Aduh, Andre… terpaksa deh ia menunduk-nunduk pelan-pelan keluar kamar. Telanjang bulat…. (Ihh… malu…diliat pembaca tuh). Soalnya tanggung mau pakai baju. Tiba-tiba terdengar suara, “Klotek!”

“Hah, suara apa itu?” bisik hati Andre. Tapi Andre terus aja ke kamar mandi untuk pipis. Dan yang ini suaranya melebihi yang tadi. Lebih kencang dan bisa membuat seluruh penduduk dunia terbangun.

“Aaaa…..!” suara jeritan seorang perempuan sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

“Gila, bi Inah yang keluar dari kamar mandi. Gawat nih!” Andre kebingungan. Buru-buru Andre berlari masuk kamar mumpung orang rumah belum pada bangun dan langsung berpakaian terus keluar kamar.
“Ada apa sih kok malam-malam teriak-teriakan?” tanya Andre berpura-pura. Dikedipinnya bi Inanh. Dan terpaksa juga isi dompet keluar supaya bi Inah gak buka mulut.

“Itu …anu…..tadi ada tikus lewat …” kata bi Inah tergagap sambil melirik kearah Andre.

“Oo….cuma tikus…..” jawab orang tua Andre yang terbangun karena kaget mendengar suara jeritan bi Inah lalu melangkah kembali ke kamarnya.

“Wah, bisa gagal nih misi gue ngedapetin Tiara” bisik Andre dalam hati. “Masak gue gak punya cewek lagi nih di Lebaran nanti. Tapi moga-moga semedi yang dah berjalan setengah tadi bisa ampuh” Andre berharap.

Esokan harinya Andre dah Dress for Success. Bolehlah penampilan. Wajah baru. Tapi cewek belum punya (hihihi…hari gini…). Ia langsung menuju ke rumah Tiara. Tapi yang dicari gak ada di tempat. Jangan-jangan pulang ke kampung tuh anak. Andre mencoba nongkrong di Kota Tua. Kali aja Tiara ada di situ. Soalnya itu tempat favoritnya Tiara.

Sambil menunggu Tiara dia coba-coba dengan beberapa cewek yang kebetulan melintas atau duduk sendirian. Tapi gak ampuh. Atau karena baru semedi setengah jalan jadi gak ampuh? Uh, Andre pusing dibuatnya. Tambah lagi Tiara gak ada disitu. Kemudian dicobanya kembali kali ini Andre berpindah tempat. Ia ke arah Monas. Ah, cape juga rupanya. Andre beristirahat. Hari sudah semakin sore. Dalam istirahatnya mata Andre menangkap sosok cewek duduk sendirian di kursi taman.

“Wah, ada cewek duduk sendirian tuh, mudah-mudahan berhasil” Andre bangkit dari duduknya. Dihampirinya. Dilihat dari belakang tuh cewek sudah tampak anggun. Rambutnya panjang. Roknya mini (hmm…sambil nelan ludah…glek!). Kulitnya putih mulus. Hmm….bikin Andre makin penasaran saja.

Kemudian dimulailah aksi Andre. Dengan membaca mantera aneh yang diajarkan Didot sambil matanya tertuju ke cewek tersebut. Itu yang diajarkan Didot. Dan benar gak lama kemudian tuh cewek menoleh kearah Andre. Dada Andre berdebar kencang. Ternyata ampuh. Cewek itu mendekat sambil tersenyum, tapi Andre kaget waktu dilihatnya ada jakun besar bertengger gagah di leher tuh cewek.

“Hah, Waria..!” jerit Andre sambil mempersiapkan langkah seribunya Andre menepis tangan si waria.

“Hai cowok…kamu ganteng banget. Sendirian …?” kata si waria. Andre langsung berlari tunggang langgang secepat kilat. Huh, mandi keringat lebih bagus daripada kena cium waria. (Terus lari, Ndre……ambil langkah 1999 …hehehe….).

III. Karangan Semi Ilmiah
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

contoh karangan semi ilmiah:

  • EKONOMI.


Betulkah era Soeharto lebih baik daripada SBY? Tolok ukurnya apa? Harga yang lebih murah? Kenaikan harga, sesungguhnya adalah efek dari pertumbuhan ekonomi. Kalau anda lihat Jepang, harga di sana tidak naik naik sejak lama. Tapi itu juga karena ekonomi Jepang sejak lama berantakan. Pertumbuhan ekonominya minus. Saya bukan ekonom sehingga tidak bisa menjelaskan mengapa, namun fakta tadi dengan mudah anda bisa temukan apabila anda rajin baca baca majalah luar atau situs berita dari luar negri.


Kenyataan bahwa harga harga naik, sesungguhnya diikuti oleh daya beli masyarakat yang juga meningkat. Tidakkah anda memperhatikan pertumbuhan kota kota di Indonesia? Ataukah anda berkesimpulan tanpa benar benar melihat kenyataan di lapangan. Saya sejak 2004 sudah mulai berkeliling Indonesia dari kota ke kota dan pertumbuhan kota di Indonesia begitu luar biasa. Kehidupannya melaju dan roda perekonomiannya berputar kencang. Terlihat dari aktifitas masyarakatnya.

Saya sebenarnya juga enggan untuk mengakui ini mengingat saya sangat keras mengritik SBY, tapi kenyataannya dalam 2 kali periode kepemimpinannya, secara makro ekonomi kita bukan hanya membaik tapi menguat.

Banyak yang bilang, terakhir kali ekonomi Indonesia tumbuh 7% adalah pada era Soeharto, dan itu memang benar. Tidak ada lagi Presiden yang bisa mencapai seperti itu hingga hari ini, tapi 97 kita mulai merasakan krisis ekonomi gila gilaan dan 98 ketika akhirnya krisis ekonomi tersebut mulai mencekik kelas menengah Indonesia, maka desakan agar Soeharto turun semakin keras.

Para pendukungnya melihat keadaan sudah tidak memungkinkan, akhirnya lompat ke sekoci dan meninggalkan Soeharto. Apa bedanya, krisis ekonomi global 1997 dan 2008 terhadap Indonesia ? Pada 97 kita roboh, pada 2008 kita bertahan bahkan, tumbuh!

Mengapa krisis ekonomi yang sama sama melanda dunia, berdampak beda terhadap Indonesia? Karena tim ekonomi kedua pemerintahan beda kualitasnya. Yang satu masih jadi kantong partai, yang satu lagi professional non partai. Yang satu membuai rakyat dengan kemakmuran semu sementara tim ekonomi di 2008 berhasil membuat perekonomian Indonesia kuat karena dirinya sendiri. Bukan karena aliran uang dari luar. Konsumsi dalam negeri Indonesia tinggi sehingga tidak terpengaruh banyak terhadap krisis luar.

Justru ini juga yang menjadi Indonesia daya tarik bagi Negara Negara lain.. “Indonesians are still buying? At this time? Well, since we cant sell these to our people, might as well sell these to the Indonesians”

Dan itulah bagaimana Indonesia pada akhirnya jadi pasar bagi luar negri. Sah sah aja bagi mereka, ini perdagangan. Kuncinya ada di tangan pemerintah untuk menggenjot produksinya Indonesia juga. Melindungi pedagang pedagang Indonesia dari hajaran produk impor. Sesuatu yang masih jadi Peer bagi pemerintahan SBY
Tapi secara keseluruhan, mengatakan SBY lebih buruk dari Soeharto secara ekonomi, adalah pernyataan yang nyasar.


Sumber tulisan:
1. http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/ diakses pada tanggal 01 April 2012
2. http://id.wikipedia.org/wiki/ diakses pada tanggal 01 April 2012

Wancana Singkat Dengan EYD (ejaan yang disempurnakan)

Belajar Menguasai EYD dengan Sempurna

Meski sudah lepas dari bangku sekolah atau kuliah, bukan berarti kita melupakan aturan 
ejaan dalam berbahasa. Karena apapun bidang pekerjaan yang kita pilih nantinya, tetap
akan menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bahasa lisan
maupun bahasa tulisan. Karena tak jarang saya melihat bahwa ada beberapa penulis, wartawan, pejabat-pejabat di pemerintahan ataupun di swasta, kurang menguasai EYD dengan baik 
dalam tulisan-tulisan atau surat-surat resmi mereka.

Maka dari itu, saya merasa perlu untuk menuliskan pedoman umum penggunaan EYD yang

merupakan dasar dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

PENULISAN KATA SESUAI EYD
Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata.
  1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
  2. Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan)
    • Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola.
    • Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
    • Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahidilipatgandakan.
    • Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
    • Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
  3. Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti    tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah).
  4. Gabungan kata atau kata majemuk
    • Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
    • Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengaranak-istri saya.
    • Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai.
  5. Kata ganti (kau-ku--ku-mu-nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya.
  6. Kata depan atau preposisi (dikedari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepadadaripadakeluarkemari, dll. Contoh: di dalam, ketengah, dari Surabaya.
  7. Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil.
  8. Partikel
    • Partikel -lah-kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
    • Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapunbagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
    • Partikel per- yang berarti "mulai", "demi", dan "tiap" ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai.
  9. Singkatan dan akronim.
Akronim dan singkatan hanya sebaiknya digunakan sebagai judul jika hal tersebut jauh lebih 
terkenal daripada kepanjangannya (misalnya AIDS vs. Acquired Immune Deficiency Syndrome, 
radar vs. Radio Detection and Ranging).
Seringkali suatu singkatan yang terkenal kepanjangannya menggunakan bahasa asing sehingga 
penutur bahasa Indonesia yang terbiasa menggunakan akronim/singkatan yang telah diserap dalam bahasa Indonesia tersebut lebih terbiasa dengan singkatannya. Hal ini juga patut dicermati. Contoh adalah ASEAN vs. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Untuk beberapa judul artikel pembaca dalam bahasa Indonesia mungkin akrab dengan lebih dari 
satu varian nama, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, United Nations, UN, yang semuanya menunjuk ke entitas yang sama.
Sebisa mungkin jika kepanjangan suatu akronim dijadikan judul artikel maka perlu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia, jika ada, maka sebaiknya padanan tersebutlah yang dijadikan judul artikel tersebut, misalnya UNESCO vs. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akronim atau singkatan yang terdiri dari dua atau tiga huruf tidak sebaiknya dijadikan judul, kecuali untuk kasus-kasus istimewa, karena akronim dan singkatan yang terdiri dari dua atau tiga huruf dapat memiliki kepanjangan lebih dari satu dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Anda disarankan untuk meneliti di abbreviations.com atau di Wikipedia bahasa Inggris yang lebih lengkap daripada
Wikipedia bahasa Indonesia.


Sumber:


MENATAP MASA DEPAN

Ku awali hari dengan senyuman 
Ku langkahkan kaki dengan penuh harapan
Tetap semangat dan bertahan walau badai mengahadang
demi sebuah masa depan cemerlang


Kesempatan tak datang berkali-kali 
Semasih ada harapan tak'an pernah semangat aku pudarkan 
Aku akan terus melangkah dan melangkah  
Walau didepan terhadang gunung dan bebatuan 
Kan ku daki demi sebuah mimpi menjadi kenyataan 
Tetap berjuang dan langkah kaki tak'an terhentikan
          Sampai aku mendapatkan impianku........