Sabtu, 29 Oktober 2011

KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

     1. Program dan pemrograman
progam adalah kumpulan intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu. tanpa program, komputer sesungguhnya tidak bisa berbuat apa-apa. itulah sebabnya sering dikatakan bahwa komputer mencakup 3 aspek penting, yaitu berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), yang dalam hal ini berupa program, perangkat akal (brainware) atau bisa disebut operator.

pemrograman adalah suatu urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer atau dikenal dengan bahasa pemrograman.
bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program.

fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan komputer.

secara umum terdapat 4 kelompok bahasa pemrograman, yaitu:
              1. object oriented language (visual dbase, visual foxpro, Delphi, visual C)
              2. high level language (seperti pascal dan basic)
              3. middle level language (seperti bahasa C)
             4.   low level language (seperti bahasa assembly)

tipe pemrograman ada 7 macam, yaitu:
1.      pemrograman procedural
algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah.
2.      pemrograman terstruktur
adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur.
3.      pemrograman modular
dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukan fungsi dan tugas tunggal.
4.      pemrograman fungsional
disebut bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa fungsi-fungsi.

5.      pemrograman berorientasi obyek
obyek: elemen yang memiliki fungsi, metode, karekteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
6.      pemrograman visual.
·         penggunaan ekspresi visual (seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam proses pemrograman
·         mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam dua (atau lebih) dimensi.
7.      pemrograman event-driven
sangat fleksibel dalam pembuatan koding program, karena sudah menggunakan konsep OOP dimana pemrograman dapat dimulai dari obyek yang diinginkan tanpa harus terurut. biasanya merupakan jenis bahasa pemrograman visual.

kriteria bahasa pemrograman.
a.      clarity, simplicity dan unity
b.      orthogonality
c.       kewajaran untuk aplikasi
d.      mendukung abstraksi
e.      kemudahan untuk verifikasi program
f.        lingkungan pemrograman
g.      portabilitas program
h.      biaya penggunaan




  2. Data
data: bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat diunakan oleh user atau pemakai.

1. tipe data dasar merupakan tipe data prmitif yang tidak terstruktur 

tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
a. tipe data numerik
b. enumerasi
c. boolean 
d. character
e. string
f. internationalization

2. tipe data terstruktur merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe dasar.
3. tipe data didefinisikan oleh pemakai: tipe data ini biasa disebut enumerasi
4. tipe data penunjuk: contoh tipe data penunjuk adalah pointer



3. Model komputasi
ada tiga model dasar komputasi: fngsional, logika, dan imperatif. sebagai tambahan terhadap satuan nilai-nilai dan operasi yang berhubungan, masing-masing model komputasional mempunyai satu set operasi yang digunakan untuk menggambarkan komputasi.
a. model fungsional: terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi fungsi dan komposisi fungsi.
b. model logika: terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis.
c. model imperatif: terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas untuk modifikasi pernyataan. 



4. prinsip bahasa pemrograman

prinsip keengkapan komputasional
model komputasional untuk tujuan umum suatu bahasa pemrograman harus universal

prinsip implementasi
implementasi harus efisien dalam penggunaan waktu dan ruangnya. prinsip memprogram harus ditulis dalam suatu bahasa yang mencerminkan daerah masalah.

Dalam perancangan bahasa, para perancang bahasa mengikuti paradigma-paradigma tertentu yang merupakan bentuk pemecahan masalah mengikuti aliran atau “genre” tertentu dari program dan bahasa. Berikut ini merupakan paradigma-paradigma pemograman yang utama:
  •       Imperative programming-> program terdiri dari instruksi yang membentuk perhitungan, menerima input dan menghasilkan output. Contoh bahasa: Fortran, C, dan C++.
  •       Object-oriented (OO) programming-> program adalah kumpulan objek yang saling berinteraksi melalui pesan yang mengubah state mereka. Contoh bahasa: Java, C++.
  •       Functional programming-> program merupakan kumpulan fungsi matematika dengan input (domain) dan hasil (range). Fungsi-fungsi saling berinteraksi dan berkombinasi mengggunakan komposisi fungsional, kondisional, dan rekursif. Contoh bahasa: Lisp, Scheme,ML
  •       Logic (declarative) programming -> memodelkan masalah menggunakan bahasa deklaratif, yang terdiri dari fakta dan aturan. Contoh bahasa : Prolog
  •       Event-driven programming-> program merupakan sebuah loop yang secara kontinu  merespon event yang timbul oleh perintah yang tidak terduga.  Event ini berasal dari aksi user pada layar atau sumber lainnya. Contoh bahasa: Visual Basic dan Java.
  •       Concurrent programming-> program merupakan sekumpulan proses yang bekerjasama, saling berbagi informasi dari waktu ke waktu tapi biasanya beroperasi secara tidak serempak. Contoh bahasa : SR, Linda, dan HPF.





referensi:
1. R. sedgewick, Algorithms, Addison-Wsley, 2002
2. Yay Singlemann, Business Programming Logic 2/e, Prentice Hall Engelwood Cliffs, New
3. Clark, R, Comparative Programming Languages 3/e, Addison Wesley, 2001.
4. Bel, H. dan Grune, D. Programming Languages Essentials, Addison Wesley, 1994.
5. Sebest, R.W, Concepts Of Programming Languages 5/e,  Addison Wesley, 2002.
6. Binanto, Iwan, Konsep Bahasa Pemrograman, Andi, Yogyakarta, 2005










Kamis, 27 Oktober 2011

HUBUNGAN ANTARA PENDUDUK DAN KEBUDAYAAN

Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada penduduk. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka penduduk membutuhkan kebudayaan dan masyarakat, yaitu media di mana pendudukdapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, penduduk juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi penduduk untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

1. Perkembangan penduduk dunia
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Perkembangan Penduduk Dunia Tahun 1830-2006
Tahun Jumlah Penduduk Perkembangan per-tahun
1830 1 milyard -
1930 2 milyard 1 %
1960 3 milyard 1,7 %
1975 4 milyard 2,2 %
1987 5 milyard 2 %
1996 6 milyard 2 %
2006 7 milyard 2 %


Kebudayaan

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesiamerdeka pada tahun 1945.


         Kebudayaan nasional


Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”



sumber:

buku IPS 2 terpadu untuk kelas XII SMA, penerbit Erlangga 2002
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia





PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL

      1.  Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia.

Nilai Pertumbuhan penduduk
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}




cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.

         Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total.
Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
  Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
          Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
  1. Bentuk Limas (Expansive) atau disebut piramida penduduk muda, menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil
  2.  Bentuk Granat (Stationer) atau disebut piramida penduduk stasioner, menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
  3. 3. Bentuk Batu Nisan (Constructive) atau piramida penduduk tua, menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.

    2. Perkembangan Sosial


 Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti    luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup diTaman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka.Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itutelah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dankebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan perkembangannya.